Mimpiku untuk
Indonesia
Pemberitaan
yang selalu hadir dalam media Indonesia selalu membawa “ rungan “ atau kabar dalam bahasa Sumbawa. Yang menggambarkan betapa
banyaknya masalah di Indonesia. Berbagai pemberitaan ekonomi, politik, dan lain
sebagainya kian membuat kita cemas dan khawatir. Keadaan ekonomi tidak stabil
dan prosentase kemiskinan yang terbelakang, politik yang selalu kacau dan
saling mencari kambing hitam di
setiap jalannya demokrasi. Bertumpuh sepenuhnya pada sektor ekonomi. Indonesia
sangat beruntung diberkahi nikmat sumber daya alam yang melimpah. Potensi yang
berupa pertanian, pertambangan, perairan, dan sebagainya. Alih – alih untuk
memenuhi kebutuhan dan kemajuan ekonomi, banyak kegiatan yang dilakuakan untuk
tujuan kesejahteraan. Selama ini, lemahnya pemikiran tentang cara pengelolaan
yang sedemikian itu cenderng merusak. Sebagai contoh, kegiatan Industri pabrik
mengeluarkan asap yang mencemari udara, kegiatan pertambangan yang merusak
hutan, dan lain sebagainya.
Berlakunya
sistem otonomi daerah membuat setiap daerah berusaha untuk mandiri dan
menciptakan usaha ekonomi sendiri. Contoh saja pada pulau Sumbawa. Masyarakat
banyak menopang pada kegiatan pertambangan. Hadirnya perusahaan tambang PT.
Newmont sangat membantu perekonomian masyarakat. Namun, apa yang akan di
rasakan tak sebanding atas apa yang ditanggung kedepannya. Pembukaan lahan yang
semakin meluas telah membuat kerusakan hutan. Akhir-akhir ini pertambangan liar
pun berkembang di masyarakat. Contohnya sebagian masyarakat di sumbawa barat.
Beberapa kawasan yang telah menjadi titik penambangan liar menjadikan beberapa
diantaranya longsor dan bahkan korban jiwa.
Belum lagi hadirnya beberapa gelondongan untuk proses pengolahan emas
pun yang bertambah. Pengolahan gelondongan menyebabkan pencemaran akibat
limbahnya. Yang sebagian telah mencemari sungai, saluran irigasi, bahkan
persawahan. Harusnya kita sadar akan dampak yang akan ditinggalkan.
Uraian
diatas tentu harus adanya kebijakan yang tegas dari pemerintah dan pemimpin
bangsa Indonesia. Karena menurut saya, adanya kontrol yang mendasar dari
pemimpin itu sendiri yang harus mampu menjalankan menjalankan
perundangan-undangan di Indonesia. Banyaknya pemimpin yang menyalahgunakan
kebijakan membuat perubahan progres semakin
jauh dimata. Akankah Indonesia selalu mendapat rungan runyam?
Pemilihan
umum 2014 merupakan saat bersejarah dan masa yang ditunggu-tunggu oleh rakyat
Indonesia. Bagaimna tidak, impian rakyat untuk memiliki pemimpin yang bersih,
tegas, dan amanah sangat diharapkan
hadir dari pesta demokrasi. Melihat fakta saat ini, krisis kepempinan yang
terjadi. Indonesia merasakan sulitnya mencari pemimpin yang pro rakyat. Menurut
saya, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai peminpin bangsa, apabila
kita menginginkan kemajuan dan perubahan.
Pertama, seorang
pemimpin yang bersih. Bersih, artinya seorang pemimpin harus senantiasa
mempunyai akhlak yang baik dan mempunyai sifat jujur. Tidak menjadikan dirinya
sebagai great leader atau pemimpin
yang hanya penguasa yang mengurusi dan mengeksploitasi kepentingan di luar hak
rakyat.
Kedua, ialah
tegas. Tegas dalam artian mempunyai kebijakan dan tanggung jawab yang tinggi.
Memiliki pertimbangan yang kuat dan terarah. Tegas terhadap semua yang menjadi
pegawai pemerintahan, aparatur negara, dan bahkan terhadap rakyat itu sendiri.
Sikap mental yang kuat dan keberanian mengambil langkah serius sangat penting.
Ketiga, pemimpin
yang harus selalu amanah. Dalam amanah itu sendiri, artinya pemimpin di tuntut
untuk dapat membangun trust (keprcayaan).
Kepercayaan tersebut akan muncul manakala mampu memenuhi apa yang menjadi
hak-hak rakyat. Pelayanan publik yang baik, pelayanan kesehatan untuk rakyat
kurang mampu, dan hak-hak lain yang menjadi tanggung jawab negara. Impian
Indonesia untuk kemajuan kian di harapakan. Namun impian signifikan itu
tercipta apabila Indonesia memiliki modal sosial. Bagaimana di Indonesia? Kita
sadar, kelalaian dalam mengelola modal sosial dengan cermat dan seksama.
Banyaknya
konflik atau pertikaian yang terjadi di masyarakat. Kian melahirkan masyarakat
yang sakit secara mental. Masyarakat yang secara cepat terbakar emosi bagai
setumpuk jerami tersulut api. Penyulut yang berupa : fanatisme agama, sentimen
etnis, ketimpanagn ekonomi, atau politik yang kotor. jalannya politik yang
kotor telah mewarnai demokrasi di Indonesia. Sebagai contoh pada pemilu 2014.
Adanya politik uang dalam kampanye, belum lagi konflik akibat berusaha
memenangkan jagoan calon legislatifnya. Solusi yang mungkin dapat saya arahkan.
Mari kita sebagai bangsa yang besar! Tekatlah tujuan bersama untuk kemajuan,
bangun kepercayaan, dan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa.
Semua itu adalah energi yang semestinya bersatu untuk pergerakan peradaban yang
kita inginkan.
Namun,
berbagai solusi yang saya cantumkan mungkin akan terwujud apabila kita sebagai
bangsa yang mampu menjalin kebersamaan. Mempunyai etika yang baik dalam
menjalin interaksi. Dengan artian kita harapkan adalah etika dan moral bangsa.
Moral itu sendiri adalah tentang baik buruknya manusia. Dengan apa yang harus
di lakukakan dan tidak di lakukan oleh manusia itu sendiri.
Mengintip
apa yang terjadi sekarang. Ketimpangan moral itu sendiri banyak dilakukan oleh
para pemimpin. Para pemimpin telah kehilangan kepercayaan dan lebih
mementingkan kedudukan kekuasaan. Penduduk yang memiliki keaneka ragaman etnis,
budaya, agama, dan suku dapat dijadikan sebagai boneka dalam memainkan
kekuasaannya. Berbagai hak rakyat pun dimanipulasi menjadi kekayaannya. Betapa
malunya bangsa ini, yang mempunyai pemimpin rakus dan gaplak (gagap akhlak).Akankah kita selalu terjerat dalam pancungan
keserakahan itu?
Diharapkan
kepada pemimpin bangsa Indonesia. Untuk dapat melihat rumput yang kau ijak itu.
Rumput-rumput seakan makin kering oleh panasnya kekuasaan. Saran yang dapat
saya sampaikan, kepada semua para pemimpin. Apa yang didapat dari kekuasaan
adalah hanya membohongi diri sendiri. Uang yang diutamakan hanya selembar
kertas sebagai wadah penjerumusan. Untuk kedepan, diharapkan mampu membangun
perubahan yang lebih baik. Sikap dan mentalitas yang baik perlu di capai oleh
setiap pemimpin bangsa. Sekian apa yang saya haturkan. Keberhasilan bangsa
adalah tanggung jawab kita semua untuk masa depan bangsa yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar