Minggu, 09 November 2014

Essay Mimpiku untuk Indonesia



Mimpiku untuk Indonesia
Pemberitaan yang selalu hadir dalam media Indonesia selalu membawa “ rungan “ atau kabar dalam bahasa Sumbawa. Yang menggambarkan betapa banyaknya masalah di Indonesia. Berbagai pemberitaan ekonomi, politik, dan lain sebagainya kian membuat kita cemas dan khawatir. Keadaan ekonomi tidak stabil dan prosentase kemiskinan yang terbelakang, politik yang selalu kacau dan saling mencari kambing hitam di setiap jalannya demokrasi. Bertumpuh sepenuhnya pada sektor ekonomi. Indonesia sangat beruntung diberkahi nikmat sumber daya alam yang melimpah. Potensi yang berupa pertanian, pertambangan, perairan, dan sebagainya. Alih – alih untuk memenuhi kebutuhan dan kemajuan ekonomi, banyak kegiatan yang dilakuakan untuk tujuan kesejahteraan. Selama ini, lemahnya pemikiran tentang cara pengelolaan yang sedemikian itu cenderng merusak. Sebagai contoh, kegiatan Industri pabrik mengeluarkan asap yang mencemari udara, kegiatan pertambangan yang merusak hutan, dan lain sebagainya.
Berlakunya sistem otonomi daerah membuat setiap daerah berusaha untuk mandiri dan menciptakan usaha ekonomi sendiri. Contoh saja pada pulau Sumbawa. Masyarakat banyak menopang pada kegiatan pertambangan. Hadirnya perusahaan tambang PT. Newmont sangat membantu perekonomian masyarakat. Namun, apa yang akan di rasakan tak sebanding atas apa yang ditanggung kedepannya. Pembukaan lahan yang semakin meluas telah membuat kerusakan hutan. Akhir-akhir ini pertambangan liar pun berkembang di masyarakat. Contohnya sebagian masyarakat di sumbawa barat. Beberapa kawasan yang telah menjadi titik penambangan liar menjadikan beberapa diantaranya longsor dan bahkan korban jiwa.  Belum lagi hadirnya beberapa gelondongan untuk proses pengolahan emas pun yang bertambah. Pengolahan gelondongan menyebabkan pencemaran akibat limbahnya. Yang sebagian telah mencemari sungai, saluran irigasi, bahkan persawahan. Harusnya kita sadar akan dampak yang akan ditinggalkan.
Uraian diatas tentu harus adanya kebijakan yang tegas dari pemerintah dan pemimpin bangsa Indonesia. Karena menurut saya, adanya kontrol yang mendasar dari pemimpin itu sendiri yang harus mampu menjalankan menjalankan perundangan-undangan di Indonesia. Banyaknya pemimpin yang menyalahgunakan kebijakan membuat perubahan progres semakin jauh dimata. Akankah Indonesia selalu mendapat rungan runyam?
Pemilihan umum 2014 merupakan saat bersejarah dan masa yang ditunggu-tunggu oleh rakyat Indonesia. Bagaimna tidak, impian rakyat untuk memiliki pemimpin yang bersih, tegas, dan amanah  sangat diharapkan hadir dari pesta demokrasi. Melihat fakta saat ini, krisis kepempinan yang terjadi. Indonesia merasakan sulitnya mencari pemimpin yang pro rakyat. Menurut saya, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai peminpin bangsa, apabila kita menginginkan kemajuan dan perubahan.
Pertama, seorang pemimpin yang bersih. Bersih, artinya seorang pemimpin harus senantiasa mempunyai akhlak yang baik dan mempunyai sifat jujur. Tidak menjadikan dirinya sebagai great leader atau pemimpin yang hanya penguasa yang mengurusi dan mengeksploitasi kepentingan di luar hak rakyat.
Kedua, ialah tegas. Tegas dalam artian mempunyai kebijakan dan tanggung jawab yang tinggi. Memiliki pertimbangan yang kuat dan terarah. Tegas terhadap semua yang menjadi pegawai pemerintahan, aparatur negara, dan bahkan terhadap rakyat itu sendiri. Sikap mental yang kuat dan keberanian mengambil langkah serius sangat penting.
Ketiga, pemimpin yang harus selalu amanah. Dalam amanah itu sendiri, artinya pemimpin di tuntut untuk dapat membangun trust (keprcayaan). Kepercayaan tersebut akan muncul manakala mampu memenuhi apa yang menjadi hak-hak rakyat. Pelayanan publik yang baik, pelayanan kesehatan untuk rakyat kurang mampu, dan hak-hak lain yang menjadi tanggung jawab negara. Impian Indonesia untuk kemajuan kian di harapakan. Namun impian signifikan itu tercipta apabila Indonesia memiliki modal sosial. Bagaimana di Indonesia? Kita sadar, kelalaian dalam mengelola modal sosial dengan cermat dan seksama.
Banyaknya konflik atau pertikaian yang terjadi di masyarakat. Kian melahirkan masyarakat yang sakit secara mental. Masyarakat yang secara cepat terbakar emosi bagai setumpuk jerami tersulut api. Penyulut yang berupa : fanatisme agama, sentimen etnis, ketimpanagn ekonomi, atau politik yang kotor. jalannya politik yang kotor telah mewarnai demokrasi di Indonesia. Sebagai contoh pada pemilu 2014. Adanya politik uang dalam kampanye, belum lagi konflik akibat berusaha memenangkan jagoan calon legislatifnya. Solusi yang mungkin dapat saya arahkan. Mari kita sebagai bangsa yang besar! Tekatlah tujuan bersama untuk kemajuan, bangun kepercayaan, dan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa. Semua itu adalah energi yang semestinya bersatu untuk pergerakan peradaban yang kita inginkan.
Namun, berbagai solusi yang saya cantumkan mungkin akan terwujud apabila kita sebagai bangsa yang mampu menjalin kebersamaan. Mempunyai etika yang baik dalam menjalin interaksi. Dengan artian kita harapkan adalah etika dan moral bangsa. Moral itu sendiri adalah tentang baik buruknya manusia. Dengan apa yang harus di lakukakan dan tidak di lakukan oleh manusia itu sendiri.
Mengintip apa yang terjadi sekarang. Ketimpangan moral itu sendiri banyak dilakukan oleh para pemimpin. Para pemimpin telah kehilangan kepercayaan dan lebih mementingkan kedudukan kekuasaan. Penduduk yang memiliki keaneka ragaman etnis, budaya, agama, dan suku dapat dijadikan sebagai boneka dalam memainkan kekuasaannya. Berbagai hak rakyat pun dimanipulasi menjadi kekayaannya. Betapa malunya bangsa ini, yang mempunyai pemimpin rakus dan gaplak (gagap akhlak).Akankah kita selalu terjerat dalam pancungan keserakahan itu?
Diharapkan kepada pemimpin bangsa Indonesia. Untuk dapat melihat rumput yang kau ijak itu. Rumput-rumput seakan makin kering oleh panasnya kekuasaan. Saran yang dapat saya sampaikan, kepada semua para pemimpin. Apa yang didapat dari kekuasaan adalah hanya membohongi diri sendiri. Uang yang diutamakan hanya selembar kertas sebagai wadah penjerumusan. Untuk kedepan, diharapkan mampu membangun perubahan yang lebih baik. Sikap dan mentalitas yang baik perlu di capai oleh setiap pemimpin bangsa. Sekian apa yang saya haturkan. Keberhasilan bangsa adalah tanggung jawab kita semua untuk masa depan bangsa yang lebih baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar